15 February, 2010

Sembari menunggu antrian

Hmm...ini antrian gak panjang. Cuma lama aja. Satu orang karena pake acara konsultasi jadi waktu pelayanannya sekitar 10 menit. Jadi, mending saya iseng2 nulis blog. Hidup nge-blog!!

Alkisah...halah pake alkisah segala. :-P saya laper mata neh. Melihat barang bertuliskan diskon 50%, 20%... Tapi berhubung keuangan sudah mepet dan sudah dapet bantuan dari 'IMF'. Apa boleh buat. Nelangsanya dirikuh... T_T

Window shopping adalah salah satu bentuk latihan pengendalian diri. Hebad jika bisa mengendalikan diri dari perbuatan2 'buruk'. Belanja tanpa perhitungan akan apa yang dibutuhkan. Phew... Pernah saya 'sedikit' kalap. Karena suasana hati sedang tidak bagus, alias bete. Malahan jadi belanja hal yg gk penting dan gak butuh. Dudul. Teringat pesan seorang teman 'carilah yang kau butuhkan bukan yang kau inginkan'. Tertohok. Kadangkala kita selalu menurutkan keinginan alih-alih kebutuhan kita. Bedanya tipis antara keinginan dan kebutuhan. Kadang samar sekali. Jadi seringkali kita mengira itu adalah kebutuhan. Padahal sebenarnya keinginan.

Untuk bisa membedakannya harus sering berlatih. Tanyakan lagi berkali2 pada diri sendiri apakah itu perlu dibeli atau tidak. Ajukan 5 pertanyaan bertingkat. Yap bertingkat. Bener butuh? Untuk apa? Mendesakkah? Emang punya duit? Dan 'emang'2 yg lain. Hehe...

Berhubung kurang 1 nomor antrian. Saya sudahi saja postingan sore ini. Sampai jumpa. :-)

No comments: