31 December, 2009

Lepel Kenikmatan

Beberapa hari terakhir ini simbah lihat buah belimbing di depan rumah simbah tampak gede-gede dan menguning. Hampir tiap hari anak-anak memetik dan merasakan nikmatnya belimbing itu. Tadinya buah belimbing merupakan buah paporit simbah. Baru mendengar namanya saja sudah kemecer. Apalagi jika melihat orang rujakan sembari sesekali ndulit sambel rujaknya, wah makin kotos-kotos saja…

Namun setelah memiliki pohon sendiri, simbah mulai merasakan yang namanya belimbing itu biasa-biasa saja. Malahan simbah terhitung jarang makan buah belimbing walaupun hampir setiap hari di kulkas selalu tersedia. Malahan justru para tetangga yang seringkali menikmati buah belimbing simbah.

Sebenarnya tidak hanya simbah yang merasakan hal serupa. Hampir semua pemilik pohon buah-buahan ataupun hal yang lain pasti akan merasakan hal serupa. Yu Ginem yang memiliki kebun duren di belakang rumahnya, akan menganggap makan duren bukanlah hal yang luar biasa. Mungkin justru Yu Ginem akan lebih tertarik pada buah ciplukan yang tumbuh liar di kebon Kang Jemprit dimana kang Jemprit sendiri tiap hari sibuk nebasi pohon Ciplukan itu karena dianggap mengganggu.

Orang menamai penomena ini dengan kata “bosan”. Pokoknya kalau sudah punya sendiri malah jadi bosen. Beda keadaannya manakala masih berada di harapan atau angan-angan atau cita-cita. Si Badu yang lama memimpikan punya PS sendiri itu merasakan keasyikan yang sangat manakala belum punya PS sendiri dan hanya nebeng di rumah tetangganya. Justru keasyikan itu menjadi menghilang di saat dia bisa mengangkangi sendiri PSnya yang dibelikan oleh simboknya setelah menjual wedhus kesayangannya. Walaupun di minggu-minggu awal dia masih merasakan keasyikan yang sama seperti di rumah tetangganya.

Begitulah kehidupan. Justru kenikmatan segala sesuatu dalam hidup ini bisa lebih terasa manakala segalanya masih dalam harapan dan cita-cita. Manakala harapan dan cita-cita itu tercapai, seseorang mengalami proses pendataran dan selanjutnya penurunan di dalam hal level kenikmatannya.

Cobalah sampeyan temui kaum gembel wal kere, lalu berikanlah pada mereka selembar uang dua puluh rebuan. Maka sampeyan akan dapati ekspresi wajah kegembiraan yang tiada tara yang tak sampeyan dapati di wajah seorang Pengusaha Konglomerat sekaligus merangkap Taleg (Anggota Legislatip) jika diberi nominal uang yang sama. Sang Konglomerat Taleg tadi baru akan menunjukkan ekspresi wajah yang sama jika yang diberikan adalah sekoper penuh uang gambar Soekarno Hatta. Level kenikmatan uang duapuluh ribuan ripis sudah lewat.

Sampeyan temtu ingat grup-grup musik dunia semacam The Beatles atau Rolling Stones, dimana pada saat segalanya sudah bisa mereka nikmati yang terjadi adalah ketiadaan harapan dan cita-cita. Harapan dan cita-cita adalah satu hal yang baru bisa diwujudkan NANTI saat dia mampu mencapainya. Di lepel keadaan dimana segalanya bisa diwujudkan SEKARANG justru membuat seseorang tak bisa bercita-cita dan berharapan. Segala sesuatu yang bisa dinikmati bisa diwujudkan saat itu juga, apapun itu. Ujung-ujungnya adalah seseorang menjadi pribadi yang tak mudah lagi dipuaskan. Karena lepel kenikmatan yang tadinya bisa memuaskan dia sudah dilewati semua.

Di keadaan seperti itu, sebagaimana sudah sampeyan tahu, orang-orang yang sudah memuncaki lepel kenikmatan dunia itu mencoba mencari kenikmatan di jalan lain. Ada yang mencoba kenikmatan di alam narkotika, morpin dan narkoba lainnya. Yang lebih ekstrim adalah seperti pasangan suami istri kaya, yang merasa sudah menikmati apapun yang ada di dunia ini. Hanya saja ada satu yang belum pernah dia rasakan dan penasaran dengan rasanya, yakni merasakan Mati alias Dut van Modiyar. Pasangan gendheng tapi kaya ini bunuh diri bareng-bareng karena penasaran dengan yang namanya mati. Opo gak koplo…

Meski begitu ada juga perkecualiannya. Simbah teringat satu acara di TV AXN yang saat itu menampilkan Dylan Wilk, yakni seorang yang bisa menjadi orang terkaya nomer 9 di Inggris di usia 25 tahun. Jian, hebat tenan, siapapun pasti pingin begitu. Di awal masa sugehnya, kang Dylan menghabiskan duitnya untuk koleksi mobil sport mewah yang memang digilainya. Yang namanya Ferrari dan sedulurnya menjadi target langganannya. Tak luput juga BMW, Mercy dan lainnya. Namun menurut pengakuannya, semua itu tak menjadikan dirinya menemukan arti hidup. Kesenangan memiliki mobil-mobil mewah itu hanya bertahan paling lama 6 minggu. Lalu semuanya jadi BIASA lagi.

Hidupnya jadi agak lebih hidup di saat dia dimintai bantuan mbangun rumah gelandangan sebanyak dua biji, yang biaya pembangunannya sebesar harga tiket pesawatnya.. Glodaak.. Dia tersadar. Kenikmatan hidup tidak hanya dengan cara memuaskan diri. Maka melihat wajah kepuasan orang yang dibangunkan rumah olehnya menjadikan hidupnya lebih berarti. Ketika dia pulang, dia melihat mobilnya dengan pandangan berubah. Dia memandang deretan mobilnya dengan pandangan jijik. Satu mobilnya yakni BMW seri M3 dijualnya dan diwujudkan menjadi 60 rumah bagi gelandangan di Filipina sekaligus dia namai komplek rumah itu dengan nama kampung M3 sesuai nama seri mobil BMW yang dia jual itu.

Melihat beberapa kenyataan di atas, apabila sampeyan memiliki sekian banyak harapan dan cita-cita yang belum terwujud, bersyukurlah dan kejar cita-cita itu. karena itulah yanag membuat sampeyan merasakan hidup. Gusti Allah melarang orang berputus asa atawa berputus harapan. Orang yang putus harapan selalu dikaitkan dengan orang yang tak punya harapan. Dan penyebab orang tak punya harapan ternyata ada 2, orang yang merasa tak bisa mewujudkan harapan dan orang yang segala harapannya sudah terwujudkan hingga bingung harapan mana lagi yang akan diwujudkan.

Maka agar orang bisa terus punya harapan, carilah harapan yang tidak bisa diwujudkan di dunia. Hanya orang-orang beriman yang bisa memiliki harapan seperti itu. Karena mereka tidak menanamkan harapan sepenuhnya pada dunia. Taapi di alam yang hanya diyakini oleh orang yang dipanggil oleh Allah sebagai “Wahai orang-orang yang beriman…..!”

^dapet dari imel berantai di ofis. Nice article. ^_^ Semoga kita bisa menjadi individu yang bersyukur dan tetap bercita-cita tinggi.

Buat Matahariku

Sudah dua hari ini Matahariku tersaput mendung.

Ditanya kenapa, tidak ada jawaban.

Justru hanya menyeringai aneh.

Maybe I’m just nobody to you.

But I care ‘bout you.

Jadi ikut gak semangat liat kamu kayak gitu. Hhh…

Pelis deh…jangan menunjukkan raut wajah seperti itu.

Gue pinjemin buku deh.

“3 Cinta 1 Pria”

Kamu bilang gak mau karena ada kata-kata CINTA.

Apa karena abis patah hati?

Berdoa saja:

Semoga dipertemukan dalam keadaan yang lebih baik.

Cheers up!!!

Everything is Changing

Barusan menelpon adik saya untuk menanyakan apakah jagung sudah dibeli atau belum. Eh…malah dikasih warning. “mbak, beneran mau bakar2an? Sebelah mau ada lamaran lho. Masa’ kalian nanti cekakak-cikikik.” Whats?!! Anak perempuan tetangga saya akan dilamar yang notabene masih seusia adik saya. Kelahiran 1986. Hmm… saya kapan ya ada yang datang ke rumah untuk melamar saya. Hihihi ^ngarepdotcom.

 

Adik saya melanjutkan “ makanya mbak ndang to. Kata ibu, harus mb ta duluan yang nikah.”. Bah…rupanya ibu saya sudah mengaharapkan saya menikah. Duh…biyung. Apalah daya anakmu ini belum bisa megenalkan satu pun calon mantu. Kekeke… adik saya kemudian berkata, “kata bapak2 yang duduk di sebelah yani waktu di Boyolali, ‘minta sama Alloh,dik’.”. Saya berpikir, saya sudah minta berapa kali ya untuk didekatkan jodoh saya. Dan saya juga berpikir lagi bahwa saya masih belum cukup dewasa untuk menikah. Tingkah masih kayak anak kecil. Ngambekan. Mood sering berubah-ubah. But I’m trying to be more matured.

 

Satu niatan mulia saya saja belum terlaksana. Apa lagi untuk satu hal yang lebih penting seperti menikah. Jaaahhh… kenapa postingan gue serius banget kayak begini yaks…^^’ Alloh mudahkan urusan hamba yang satu itu. Amin. Masa’ harus mundur lagi? Gimana kalo tiba-tiba besok …bukan…bahkan setelah menulis postingan ini saya mati. Huaaaa… berdosalah diriku. Bismillah ya Alloh. Huuff…

 

Hadoohh…jadi curcol neh…curhat colongan. Kwekwekwekwek…^^

 

Bukankah setiap orang harus berubah. Berubah menjadi lebih baik lagi. Dari yang moody jadi lebih stabil. (wah sering labil dunk…gila? Kikikikik....). dari yang ngambekan jadi lebih sabar. Lebih dewasa dalam menghadapi segala sesuatu. Huuffftt… berat. But I have to.

 

YUP…SEMANGAT!!!!!

30 December, 2009

Panen

Wow…hari ini bener2 banyak yang ganti. Panen!! Hijau muda, kuning dan oranye. Berubah. Selamat yaaa… dan pasti mengemban amanat rakyat … halah…

 

Yup…yang kemaren promosi jabatan dari section kami sebagian besar berhasil dan naik jabatan. Widiihhh… Hebad euy. Ahiya…di produksi juga. Sekarang banyak sekali line leader baru. Entah bagaimana pembagian area kerjanya.

 

Jabatan baru. Tanggung jawab yang lebih berat. Yup selamat buat mas Dony, mas Luar, mb Rini, mb Holidah, mas Edi, mas Dadan, mas Purwanto, Pak Sam dan lain-lain. Banyak kali. ^^ Semoga amanah dan tetap semangat!!!

28 December, 2009

Jangan Menyerah

Ohayou Gozaimasu.

 

Sudah lama sekali gak nulis blog. Setelah libur Natal yang cukup menguras biaya dan tenaga. Pagi ini harus masuk kerja lagi. Yah apa boleh buat. Cuti dah abis dan masih ada kerjaan yang kudu diselesaikan karena mendekati deadline.

 

Tadi pagi saat apel pagi, ada briefing dari DGM PC. Beliau memberi pengarahan dan entahlah apa itu. Berbicara sedikit tentang bonus (yang tak kunjung turun). Gak menyimak. ^^ maklum sibuk sendiri ama temen2. Dan eh… “beliau ingin mempersembahkan sebuah lagu.” Begitu kata sang interpreter. Judul lagunya Jangan Menyerah – D’Masiv. Daaannn… menyanyilah beliau.

 

Jangan menyerah…

Jangan menyerah…

Jangan menyerah…

Jangan menyerah…

 

(kok dari tadi liriknya ini mulu ya…jangan2 hapalnya Cuma ini doang..)

 

Syukuri apa yang ada

Hidup adalah anugerah

Tetap jalani hidup ini

Dan lakukan yang terbaik…

(dengan logat jepang yang totok jadi kayak nyanyi lagu jepang)

 

Hahay…pagi2 dah dapet hiburan. Konser tunggal. Ini antara menyemangati karena abis libur 3 hari ato menyindir yang pada ngarepin bonus turun. Hahahaha… lagi pada nunggu bonus turun neh. Katanya sih minggu2 ini. Yah semoga lah. Amin.

 

Menanti liburan akhir tahun yang bingung entah kemana. Antara pulang ke rumah ato ke pameran foto di pasar seni Jakarta ato ke acara Let’s Go Heritage di Bandung. Which one? Kayaknya pulang aja. Dah lama gak pulang. Sekalian merawat diri. Luluran. Bwahahaha… Seepp…

 

Mari pulang… marilah pulang… bersama2…

18 December, 2009

Bertemu Dementor

ketika sedang berjalan-jalan menikmati indahnya dunia. cantiknya bunga. hangatnya sinar matahari. tiba-tiba awan mendung datang. dan entah kenapa bunga jadi layu. matahari tak hangat lagi. dan saya pun merasa seperti gairah hidup lenyap tak berbekas. aduh...kenapa ini? ada apa? hei apa itu di atas sana? ada bayangan hitam terbang melayang. mungkin asalnya dari itu. itu kan...DEMENTOR!!!

yup...saya baru saja bertemu dengan Dementor. percaya ato tidak di dunia nyata ini ada Dementor seperti dalam cerita Harry Potter. lebih tepatnya kemarin. sungguh mengerikan bertemu dengan Dementor. semangat hidup langsung terhisap. seperti debu terhisap vacum cleaner.

saya: bagaimana sebaiknya?

dementor: seharusnya tadi tanya-tanya dulu. basa-basi gitu. biar tahu gambarannya. tapi kalo denger ceritanya sih, mending gak usah dateng.

saya: oh gitu. (patah semangat mode on)

^percakapan tidak dalam versi sebenarnya

begitulah percakapan saya dengan seseorang yang ternyata Dementor. i can't recognize. ketika saya meminta pendapat pada seseorang karena saya sedang bingung dan bimbang. alih-alih memompa semangat, dia justru menjatuhkan saya. saya pikir saya harus minta tolong Auror. for save me. and thanks God i've found one. kembali lagi semangat saya. hilang semua kebimbangan saya. thanks for mai Auror. ^_^

saya jadi berpikir. merenung. berkaca. apakah saya pernah menjadi seorang Dementor? yang menghisap semangat sesorang. menjatuhkan seseorang. duh...betapa tercelanya saya. jangan deket-deket. sungguh memalukan. saya mau jadi Auror ajah. atao setidaknya tidak menjadi DEMENTOR.

15 December, 2009

What About You Bagaimana Dengan Kamu?

Catatan menjelang pergantian tahun 2009 menuju 2010.

 

Pengen bikin resolusi tapi takut mengingkarinya sendiri. Percuma kan? Berarti gue bukan orang yang bisa dipegang omongannya. Huuff… Tahun kemarin sepertinya bikin resolusi, tapi mana? Gak terlaksana sama sekali. Kalo kayak gini sapa yang salah? Hahay… Tentunya… GUE.

 

Ada satu resolusi yang sangat ingin gue wujudkan. Tapi kepentok ama meja …eh… kepentok ama keadaan. Kira-kira beliau bisa terima gak ya? Ini adalah resolusi besar2an. (Lebay mode ON) Udah laamaaaa banget melakukan ini. Tapi berasa belum siap dan ada yang gak terima. Makin hari main kepikiran. Dari pada gue gila kayaknya harus dilaksanakan neh. Allah mudahkan jalanku. Amin.

 

Bagaimana dengan kamu? Apa resolusi untuk tahun depan? Perubahan apa yang ingin kamu lakukan?

05 December, 2009

RIO-ku sakit part.2

T_T
Akhirnya Rio harus opname. Yang sabar ya. Semoga bukan sesuatu yang parah. Hasil diagnosa baru tahu besok senin. Duh..sumpe kagak tenang. Perut gue brasa eneg sejak Rio sakit. Stres. It's all my fault. I'm sorry.

Duh..kepikiran terus nih. Deg2an juga. Soalnya pernah melakukan kesalahan yg sama sehingga berakibat fatal. Harus 'transplantasi'. Oh God plis no. Baru juga beberapa minggu bersamanya. Baru 3 minggu. Udah begini. Pusing gue.

Tuhan..jangan plis. Jangan sampe 'tranplantasi'.

Cepet sembuh ya sayang. Hiks...

04 December, 2009

RIO-ku sakit

Sedih. Panik. Khawatir. Dan itu semua tingkat tinggi!!

Rio sakit. Sakit parah. Besok harus dibawa ke 'rumah sakit'. Semua karena gue. Kesoktahuan gue. Jadi gini deh. Mau marah, marah ke siapa? Salah gue sendiri. Hiks... I'm sorry Rio. i'm hurting you.

Besok harus nyari pertolongan. Huaaa...tolongin.

juzt don't be sad

Akhirnya terjawab sudah pertanyaan gue selama ini. Sudah dikonfirmasi kepada yang bersangkutan. Ternyata sudah berakhir. Mmm… just don’t be sad. Semoga dipertemukan lagi dalam keadaan yang lebih baik.

 

Hehehe… maaf ya kalo omongan gue bikin luka lama berdarah lagi. Kan gak tau. Lagian pas ditanyain gak jelas gitu siiihhh. ^_^ Jadi, sekarang boleh nih duduk sebelah elo? Wekekeke…

 

Gue pikir gue sudah menemukan lagi pohon kebahagiaan yang lain. Jadi, gue bisa ‘bernapas’. Fuuuhh… Semoga gak seumur jagung. Hanya sebentar. Semoga gak seperti yang gue perkirakan. Jangan dulu ya. Plis… Biar kan ini berjalan sedikit lebih lama. Masa’ gue sedih mulu karena kehilangan.

 

Saya benar2 takut atas sesuatu yang bernama KEHILANGAN.

 

01 December, 2009

DEMENTOR

Sekedar postingan sore hari. Semoga menginspirasi. Saya dapet artikel ini dari seorang teman via imel. Nice artikel.

 

Dementor punya kemampuan menyedot semangat hidup manusia sampe bisa jadi putus asa.

 

Belakangan ini, gue menemukan bahwa ternyata Dementor bukan cuma ada dalam fiksi. Repotnya, Dementor di dunia nyata lebih sulit dikenali. Kalo di cerita Harry Potter Dementor muncul dalam sosok yang mengerikan, berkulit kelabu dengan jari-jari kurus seperti kerangka, di dunia nyata mereka tampil seperti orang biasa. Mereka bisa aja duduk di sebelah lo di kantin, berdiri di belakang lo waktu ngantri karcis busway, atau yang lebih serem lagi: duduk di balik pintu bertuliskan "BOSS".

 

Persis seperti dalam cerita Harry Potter, berdekatan dengan para Dementor bisa bikin lo tiba-tiba merasa suram, putus asa, hidup tiada guna, negara serasa mau bangkrut, kiamat seakan minggu depan, kerja kayak nggak ada gunanya, dsb dsb. Pada stadium lanjutan, infeksi Dementor bisa mengakibatkan timbulnya rasa curiga kalo orang lain berhasil, sirik kalo liat orang lain senang, bahkan terasa dorongan ingin nyabot sukses orang. Dengan kata lain, Dementor itu menular, dan dampak penularannya sangat merugikan. Hati-hati!

 

Kenapa kita sebaiknya jangan sampe ketularan jadi Dementor?

Karena nggak ada orang yang seneng denger keluhan, termasuk diri kita sendiri. Semakin banyak lo mengeluh, semakin lo benci sama diri sendiri. Semakin lo benci sama diri sendiri, lo semakin yakin bahwa diri lo nggak berguna. Semakin lo yakin diri lo nggak berguna, semakin tertutup jalan untuk hidup lebih baik.

 

Kenali Dementor sejak dini

Penampilan boleh nipu, tapi Dementor sejati nggak pernah bisa menyembunyikan sifat aslinya. Ciri-ciri yang paling gampang dikenali adalah:

 

1. Frekuensi curhat yang sangat tinggi, dengan topik masalah pribadi yang seolah penting banget untuk diketahui semua orang, dan nggak ada solusinya.

 

Yang paling mengganggu dari kebiasaan Dementor yang satu ini adalah, mereka bisa bikin sebuah acara ngumpul yang tadinya 'seru' dan 'hore' jadi ngedrop dengan curhatan-curhatanny a.

 

Contoh:

"Eh si X baru beli HP lho!" kata seseorang

"Oh ya, apa merknya?" sambut yang lain antusias

"Sony Ericsson, kalo nggak salah"

"SE?! Wah siap-siap aja tuh, kan batrenya cepet bocor. Nih gue pake SE baru sebentar udah rese gini batrenya... blablabla... mana harga jualnya cepet jatuh... blablabla... mau beli lagi nggak ada duit... blablabla... apa-apa sekarang mahal... blablabla... gaji nggak naik-naik... "

Pokoknya begitu si Dementor angkat bicara, semua yang hadir tiba-tiba merasa suntuk, lesu, nggak bergairah. Atau dengan kata lain, ya itu tadi: ngedrop.

 

2. Dementor selalu mampu melihat sisi jelek dari segala sesuatu, nggak peduli sebagus apapun keadaannya.

 

Kalo mau dibilang sebagai 'bakat', memang kemampuan Dementor yang satu ini nggak dimiliki kebanyakan orang. Saat semua orang terkagum-kagum atas kehebatan sesuatu, para Dementor dengan kejelian yang luar biasa selalu mampu menemukan celanya.

 

Contoh:

"Gue kemarin ketemu sama suaminya Ibu X. Ya ampun, orangnya ganteng sekali ya... udah gitu keliatannya baik, lagi."

"Iya, gue juga pernah ketemu. Dia juga setia, lho..."

"Jangan lupa, pinter pulak. Kalo nggak salah dia lulusan terbaik waktu kuliah dulu."

"Pantesan karirnya juga bagus, ya. Sekarang posisinya udah lumayan tinggi, kan ?"

"...kalo tidur pasti ngorok kaya babi ngepet,"kata sang Dementor merusak suasana.

 

3.Dementor senang membandingkan diri dengan lawan bicara, sedemikian rupa sehingga dirinya terdengar jauh lebih apes, dan akhirnya lawan bicara menjadi sungkan.

 

Contoh:

"Hai, gue denger abis pindah rumah ya?"

"Iya nih, biasa... pinjeman dari kantor..."

"Ih enak ya, kantornya ngasih pinjemen rumah.. gue dong masih ngontrak mulu..."

"Oh..."

"Mana gaji nggak naik-naik, buat bayar kontrakan aja udah ngepas, gimana mau nabung buat beli rumah?"

"Ehm... tapi..."

"Udah mana sekarang BBM naik, apa-apa ikut naik, makin cekak aja deh rasanya... Kalo elu kan enak, gaji gede, fasilitas banyak..."

"Eh... permisi dulu ya, mau gantung diri dulu bentar boleh?"

 

4. Dementor gemar mematikan semangat orang lain.

 

Seperti pasukan pemadam kebakaran ngeliat api, semakin besar apinya, semakin giat upayanya untuk memadamkan.

 

Contoh:

"Gue mau coba bisnis baru nih!"

"Bisnis apa?"

"Jualan baju anak-anak"

"Yahhh... hari gini jualan baju! Nggak liat tuh, di ITC yang jualan baju udah segambreng?"

"...tapi koleksi gue unik-unik lho! Lain daripada yang lain deh!"

"Alaaah... unik kaya apa sih, paling sebentar lagi juga pasaran. Liatin aja!"

"Euh... gue juga berencana ngikutin perkembangan tren lho..."

"Emangnya lu kira gampang? Gue pernah tuh, coba jualan baju kayak elu. Awalnya semangat, eh terakhirnya malah rugi. Mana barang dagangan dibawa kabur orang..."

dst dst dst.

 

Kiat menghadapi Dementor

Cara paling aman adalah: jangan dideketin. Begitu seseorang yang ada di dekat lo menunjukkan ciri-ciri seorang Dementor, segeralah jauh-jauh. Cari alasan apa aja, bilang mau beli rokok ke Ujung Kulon kek, mau nguras sumur kek, terserah. Yang penting jangan deket-deket mereka. Ingat, Dementor itu sangat menular!

 

Checklist Dementor

Sedangkan bagi kalian yang selama ini telah menjadi Dementor tapi nggak menyadarinya, coba teliti daftar berikut. Kalo kalian merasa setuju dengan 5 pernyataan atau lebih, hati-hati, kalian sedang menjelma menjadi Dementor. Segeralah minta pertolongan profesional, sebelum terlambat.

l         Sebagian besar orang lebih beruntung dari gue

l         Nggak ada orang yang bisa hidup layak dengan gaji sekecil gue

l         Semakin lama, kondisi perekonomian semakin buruk. Gue nggak tau bulan depan masih bisa hidup atau enggak

l         Gue nggak tau gue ingin jadi apa

l         Gue benci sama kantor gue, tapi kalo gue resign nanti nggak ada kantor lain yang mau nerima

l         Naik pangkat? Jangan ah. Ntar kalo gagal gimana?

l         Tentu aja dia naik pangkat. Rajin jilat pantat, pasti.

l         Dari dulu memang gue ditakdirkan apes

l         Gue nggak pinter, makanya nggak bisa sukses kayak orang lain

l         Orang tua gue asal-asalan nyekolahin gue, makanya gue jadi kaya gini sekarang

l         Gue nggak kebayang gimana caranya biar bisa hidup lebih baik

l         Orang emang gampang kasih nasehat. Mereka belum ngerasain susahnya hidup gue, sih.

l         Percuma gue kerja keras, toh tiap bulan gajinya cuma segitu-segitu aja

l         Orang lain enak punya duit buat refreshing. Gue boro-boro refreshing, makan aja susah. Makanya harap maklum kalo gue stress.

l         Gue udah ketuaan untuk nyoba hal baru

l         Kenapa sih nggak ada orang yang ngertiin gue

l         Orang lain enak, punya orang tua kaya buat minjem duit kalo butuh. Giliran gue, yang ada emak gue nodong mulu buat beli beras

l         Kalo ada orang baik sama gue, pasti ada maunya

l         Boss muji gue? Pasti dia salah orang.

l         "7 Habits"-nya Steven Covey? Itu kan buatan Amerika, mana bisa berlaku di sini

l         Luna Maya aja masih ngejomblo, apalagi gue yang jelek begini

l         Emang dunia makin parah. Kucing aja makin hari makin kurang ajar.

 

Pesan bagi para Dementor

Tema utama hidup kalian adalah: merasa diri sebagai orang paling apes sedunia.

 

Padahal, sekarang penduduk dunia ada 6.7 miliar orang. Jadi, lo harus mengalahkan keapesannya 6.699.999.999 orang. Itu nggak gampang, lho. Apa iya lo sehebat itu?

 

Gimana? Masih mau jadi dementor? Semoga kita bisa menjadi penyemangat orang lain tanpa menjadi dementor. ^_^

Asti P. Sholihat

アステ P. ショリハト