29 July, 2011

Just The Way You Are

: MPB

 

 

Coz you’re amazing just the way you are

 

 

 

sTRaNger bY tHE Day

Hari ini diawali dengan sedikit kekesalan. Yap betul. Karena anak-anak “asrama” itu. Pagi ini entah kenapa atau karena di alam bawah sadar saya mengatakan “harus bisa mandi lebih dulu dari anak-anak “asrama” itu” sehingga jam 3 pagi saya sudah terbangun. Oh sial. Saya kan mau bangun jam 4.15. alarm jam saya jam segitu. Berhubung masih lama jadi saya memutuskan untuk tidur lagi. Tapi tetap saja saya tidak bisa tidur nyenyak. -_-‘ Jam 4 pagi sudah terbangun (lagi). Karena anak-anak “asrama” dah ribut untuk antri mandi.

 

Kamar mandi di kos saya ada 2 buah. Yang pertama ada di dalam rumah, yang satu lagi ada di luar. Saya memutuskan untuk mengantri kamar mandi luar. Ada kursi buat menunggu. Setelah 15 menit menunggu -anak “asrama” yang dengan teganya mencuci di kamar mandi sementara yang antri banyak- dengan ditemani nyamuk-nyamuk yang masih lapar. Ah bukan 15 menit, 20 menit, selesai juga. Dan ladhalah…kok ya yang si anak “asrama” ini memanggil temannya. Saya kira dia ketinggalan handuk atau apa. Ternyata dia mendahulukan temannya untuk mandi. Nah yang ngantri di depan kamar mandi saya kenapa malah orang lain yang suruh masuk duluan. Ternyata NEPOTISME tetap ada untuk hal sekecil itu, ANTRI MANDI. Sial. Saya terpaksa digigitin nyamuk lagi untuk 10 menit berikutnya. Pagi-pagi udah donor darah.

 

KESAAAAALLLL sekali rasanya. Saya acak-acak ember berisi cucian si anak “asrama” itu, disebar di lantai kemudian saya injak-injak. Jahat banget kan? Tapi gak kok cuma dalam bayangan saya. Huff… Sambil menunggu teman si anak “asrama” ini mandi, saya mencoba menenangkan pikiran dan hati. Mengingatkan diri saya bahwa nanti sore saya mau nonton Harry Potter 7 part 2. Saya takut mood yang terbangun sejak pagi merusak mood nonton saya. Hehehe…

 

Yap saya sudahi saja curhatan gak penting saya ini. Semoga Tuhan membalas kelakuan anak-anak “asrama” itu. ^^v

 

 

 

*ketika hati saya gondok sekali

aku dan anak-anak 'asrama'

Mau curhaaaattt....
Sejak kedatangan anak2 baru di kos gw sebulan yg lalu. Yang jumlahnya 6 orang dan menghuni 3 kamar kosong. Jadi mereka sekamar berdua. Rasanya rutinitas pagi gw terganggu. Terinterupsi. Yang sudah rapi jadi berantakan. Dan hasilnya adalah selama seharian gw lemas, ngantuk dan malas (klo ini udh sering... Hehe...)

Yang biasanya gw bangun tidur jam 4.30 pagi, jadi harus bangun jam 4.15. Padahal jam tidur gw masih seperti biasa. Jam 10 malam ke atas. Mana bisa tidur jam 10 ke bawah.

Tidur gw jg jadi gk nyenyak. Karena tiap kali tidur kepikiran 'besok pagi bisa duluan gk ya mandinya?'. Selalu saja dihantui pikiran2 itu. Belum lagi si anak2 asrama-sebutan gw buat anak2 kos baru- ributnya minta ampun. Mau tidur ribut, bangun tidur antri kamar mandi ribut. Ngomongnya gk bisa pelan. Menyebalkan!! Malahan awal2 mereka datang di kos, mereka sudah antri mandi jam 3.30! Anjritt!! Gw harus gimaanaaaa....

Bener2 ibu kos gw ini tidak memperhatikan kenyamanan anak2 kosnya. Yang penting duit. Huff... Tp minim fasilitas.

Pindah kos? Gk mau. Udah pewe. Lagipula barang2 gw banyak. Males pindahannya. Hehe...

Sepertinya harus menjadwal ulang rutinitas pagi gw. Uhh... I don't like it!

01 July, 2011

Money oleh René Suhardono

Diambil dari buku YOUR JOB IS NOT YOUR CAREER hal. 104

Saya sudah membaca buku ini sampai dengan halaman di atas. Saya suka buku ini. Mungkin karena saya dalam pencarian. Pencarian apa sebenarnya PASSION saya.

 

MONEY

 

Dompet kecurian. Uang hilang. Apa yan akan dilakukan? Uang terasa pentng apabila tidak memilikinya. Pada saat udang sudah di tangan dan kebutuhna utama sudah dipenuhi, uang akan kehilangan nilai pentingnya. Bagi yang merasa udang akan membawa kebahagiaan, lazimnya mereka tidak (belum) punya uang.

 

Pada awal pernikahan dengan Muna, tabungan kami di bank b=mendekati angka 0 ditambah keharusan membayar hutang untuk membeli mas kawin. Sekarang kondisi jauh lebih baik namun kami berusaha tetap mempertahankan standar hidup yang sama. Percaya atau tidak, makan ayam Berkah di Melawai dan sop kambing di Barito tetap merupakan kemewahan bagi kami berdua, kali ini karena alasan kesehatan tentunya.

 

“YOU EAT WHAT YOU KILL” – anonymous

Sebagaimana nenek moyang kita dulu, kita makan hasil buruan kita. Apabila tidak berburu maka tidak makan. Uang dan manfaat adalah “makanan” hasil kerja “perburuan” kita.

 

Great money follows great works, always!

 

Menurut cerita teman, almarhum Mbah Surip berhak menerima ratusan juta atau bahkan milyaran rupiah atas royaltilagu-lagu beliau dari sebuah perusahaan telekomunikasi. Ini dimungkinkan SETELAH Mbah Surip berkontribusi senilai jauh lebih besar dari royalti yang diterima. Dengan asumsi royalti 10% maka setiap Rp 1 Milyar yang diterima (pewaris) Mbah Surip maka kontribusi Mbah Surip kurang lebih Rp 10 Milyar. Belum termasuk pajak untuk negara.

 

Apabila Anda adalah perusahaan telekomunikasi tadi, apakah bersedia memberikan Mbah Surip Rp 1 Milyar di muka SEBELUM mengetahui hasilnya? Jawaban yang sama untuk permintaan kenaikan gaji 5x lipat kepada perusahaan. You need to show what you can bring FIRST!

 

Uang yang dahsyat akan selalu mengikuti kerja yang dahsyat. Tidak sebaliknya.

 

Selalu letakkan harga Anda sedikit lebih rendah dari value yang Anda yakini. Dengan demikian harga Anda akan terus naik tanpa pernah terdevaluasi.

 

The big lesson

Mengapa kerja hanya untuk uang dan jabatan? Great money follows great works. Apakah Anda sudah mengerjakan atau menjadi bagian dari sesuatu yang luar biasa (great)? Kalau belum, kenapa tidak mencari dan mengupayakannya? Pikirkan kontribusi terbesar dan bermakna yang bisa Anda berikan.

 

If you have a passion, then you have something to contribute. It’s not about asking, what should I do? It’s about asking, what is my passion? - anonymous