18 October, 2006

Are you ready for it?

Memasuki bulan Ramadhan jelas setiap malam KUDU bin WAJIB bin HARUS shalat taraweh. Memang sih hukumnya tidak wajib tapi saya malu kalau tidak berangkat ke masjid untuk shalat taraweh berjamaah. Selain itu, saya merasa masih belum mampu untuk shalat taraweh sendirian.
Kalau ingat taraweh, jadi ingat beberapa Ramadhan yang lampau sandal saya hilang. Dan yang membuat lebih tragis lagi, pulangnya saya ditinggal oleh bapak. Saya sudah berusaha melambai-lambaikan tangan, hasilnya nihil. Bapak tidak lihat lambaian tangan saya. Karena keadaan waktu itu antara ada dan tiada,remang-remang. Mungkin saya seharusnya memakai flare gun.Alhasil saya pulang on foot alias nyeker. Mana sebelumnya hujan, jalan yang saya lalui...insya allah...becek.
Malam taraweh pertama, masjid full oleh jamaah. Saya masih dapat tempat di VIP class. Maklum, hari pertama, datangnya awal waktu. Hari kedua, Economi class, telat. Sebetulnya VIP class dan Economi class tidak berbeda jauh, sama-sama memakai AC. VIP class memakai Air Conditioner, dan Economi class memakai Angin Cepoi-cepoi. Assoooyyyy....
Pertengahan bulan ramadhan, mulai terlihat jamaah menyusut jumlahnya. Kalau jamaah perempuan jumlahnya menyusut, wajar. Tapi kalau jamaah laki-laki jumlahnya menyusut, memangnya mereka didatangi tamu bulanan? Aneh. Wallahu alam.
Hari-hari terakhir ini, jumlah jamaah perempuan kembali normal. Penuh banget. Di dalam 3 shaf penuh. Pertengahan bulan cuma terisi 2,5 shaf. Tapi 3 shaf ini kadang jaraknya kurang rapat. Kan sebaiknya shaf shalat rapat dan lurus. Ternyata saya perhatikan, mereka (jamaah perempuan yang sebagian besar ibu-ibu) memakai sajadah dengan ukuran jumbo. Jadi, dua sajadah ukuran jumbo bisa dipakai 3 sajadah ukuran standar. Buat para jamaah shalat sekalian, tolong pakailah sajadah ukuran standar atau yang biasa saja. Atau kalau perlu tidak perlu memakai sajadah (masjid kan tempat suci dari najis).
3-4 hari terakhir menjelang hari raya Idul Fitri, bisa dipastikan jamaah shalat taraweh menyusut lagi. Arus mudik dimulai. Happy holiday!!
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1427HSetiap orang di dunia pasti "MUDIK", tapi hanya waktu dan bekalnya yang berbeda. r we ready for it?

Mianhada

Sudah 2 sore terakhir ini saya selalu menyambangi kolam ikan di belakang rumah. Saya merasa bersalah setiap kali melihat kolam ikan. Sekedar melihat, mencari, dan menyelamatkan yang perlu diselamatkan.3 hari yang lalu saya dan ibu saya menengok keadaan 3 ekor ikan mas yang baru dibeli dan menguras kolam. Sehat dan tidak terlihat lagi tanda-tanda jet lag.^^' Tiba-tiba..apa itu? seperti kecebong. Ternyata anak-anak ikan mujaer (atau gurame?). Wew...mereka dikejar-kejar ikan dewasa lainnya. Harus diselamatkan. Akhirnya saya turun ke kolam dan mulai berburu anak ikan dengan bekas saringan santan, kemudian diselamatkan di rumah sementara, ember plastik. Fiuuhh...selesai juga. Auchh...punggungku sakit. Seperti sudah nenek-nenek saja saya ini. Setelah sedikit eyel-eyelan dengan ibu saya tentang dimana lokasi ember plastik akan ditaruh. Ember plastik berisi anak-anak ikan tetap ditaruh di dalam kolam sesuai instruksi ibu saya. Setelah selesai menguras kolam, diisi kembali dengan mengalirkan air dari kran. Done.

Ibu saya mulai memasak untuk buka puasa. Kran dibiarkan terbuka. Ibu saya pergi ke arah kolam ikan.

"Ta...anak-anak ikannya gak ada semua di ember plastik. Kebanyakan airnya. Anak-anak ikannya dimakan ama ikan yang gede."

Apa?!! Sia-sia sudah yang dikerjakan. Anak-anak ikan semuanya tidak ada. Habis dimakan. Maksud hati ingin menyelamatkan supaya tidak diekjar-kejar dan dimakan ikan yang besar. Ini malahan...Maaf ya ibu ikan. Anak-anakmu mati tidak ada semua. Ikan yang besar pasti serasa diberi makan, karena semua anak-anak ikan berada dalam satu tempat.Hiks...Don't put eggs in the one basket.

Maaf ya ibu ikan.