29 September, 2009

Tunjuk satu BINTANG!!

Sesuai dengan rencana. Sore ini sepulang kerja bersama teman2 pergi plesir ke Planetarium, Taman Ismail Marzuki. Whoaaa... Akhirnya tempat yang sangat saya idam2kan sejak lama, sejak SD, bisa saya kunjungi juga. Yah walaupun baru berkunjung di umur lebih dari seperempat abad ini. :-)

Saya bersama 5 orang teman kerja, Ratih, Andy, Wawan, Vero, dan Ratna, berangkat ke Planetarium jam 16.30. Masuk kota jakarta, melewati jalan yg belum pnah saya lewati, dan terpana serta terpesonanya saya dengan gedung2 yang ada. Bwahahaha... Orang udik masuk kota! Jadi teringat seorang temang yg berkata 'heh...gk usah diliatin gedung tingkatnya. Ndeso.'. Sampe sekarang saya jd terngiang2 kata2 itu tiap kali pergi ke kota. :-) oke kembali ke Planetarium. Sampe di TIM, jam 6. Kok sepi dan tutup ya? Setelah tanya pak Satpam Rossy, ternyata lewat pintu samping. Dan... waoww...RAME! Gk nyangka. Ada juga anak2 muda yg gk melulu maen di mall. Saluuttt... ^^bb kasih dua jempol. Antri daftar. Yups...dapet urutan ke 10. Nunggu. Akhirnya dipanggil giliran kami.

Jadwal pengamatan bintang hari ini adalah bulan dan jupiter. Kami naik ke atap. Pertama, meneropong Jupiter. Cuma kliatan kecil. Padahal udah diperbesal 20x. Kata mas penjaga teleskop kalo digedein lg jd gk fokus. Karena jupiternya bergerak. Gitu.

Lalu, yang kedua liat rumah putri bulan. Yups... Si cantik Bulan. Daaann...What a beautiful moon!! Kirain bakal ada kelinci bulan. Hiihihi... (Kebanyakan baca dongeng nih...^^)

Inilah yang paling penting. Yups...foto2 narsis tentunya. Bwahahaha... Kami udah heboh banget foto2. Ampe ditegur satpam untuk segera turun karena banyak yang antri. Padahal lagi seru foto2. Uh...gk cihuy nih pak satpam. :-P

Kruyukk...kruyukk... Kok laper ya? Diputuskan: jalan sabang. Yang katanya pusat makanan. Oke deh. Hayuk aja deh. Emang sepanjang jalan sabang itu isinya mobil doang...eh..penjaja makanan. Hehe... Mpe bingung. Hhh...kenyang. Alhamdulillah.

Senangnyaaa....makasih yaaa teman2. Kapan kita kemana lagi? Ke monas yuk. Tapi malem. Keren tuh foto2 di sana. Hee...

Yuk...cabz cuss....

28 September, 2009

Kaos Pemain Bola Pink?! Iuuuhhh.. .

SELAMAT PAGI!!
SEMANGAT PAGI!!

Ini adalah hari pertama kerja setelah libur lebaran selama 10 hari. Beuh... Saya yakin semua masih berhawa liburan. ^^ Tapi liburan tlah usai. Back to work. Kembali ke rutinitas yang -semoga- tidak menjemukan. Hehehe...

Hari ini akan salaman dengan beratus2 orang. Dan antri bersalaman di antara 4000 orang. Harus baris paling ujung supaya dapet awal. Kalo gak, beuh... Gk kebayang jam 9 baru selesai.

What are we going to do today? Hmm... Let me think.
..think...


...think...


...still thinking...


Hip...hip... Sing penting semangat ae lah!

27 September, 2009

Seberapa Besar

Malam 11.00

drrtt...drrtt...

"Hhaalhooo...." jawab saya dengan ngantuk mode on.

"Sebutkan sila2 dari Pancasila?", tembak Mas Wiro

"...(loading)...ha? apa?"

"iya sila2 Pancasila. Sebutin."

"apaan sih? telpon tau2 nyuruh nyebutin Pancasila." omel saya.

"Ya udah...ayo bacain Pembukaan UUD 1945."

"wew...ada2 aja sih mas ini."

"ah...kelamaan. ya udah ganti. Sebutkan Rukun Islam."

"hayah..." makin nyebelin aja pertanyaannya.



…..

"Coba Badik itu senjata tradisional dari mana?"

"Kayaknya pernah denger tuh. Yang pasti sih bukan dari pulau Jawa."

"Iya. Trus dari mana? Ah gimana sih kamu. Kamu orang mana? Indonesia bukan?!", sahut Mas Wiro.

"Ya udah..ganti deh. Mandau itu senjata tradisional mana?", lanjutnya.

"...(tweweeewew)... Kalimantan kali ya.". Gak yakin.



…..

Uuuhhh...menohok sekali rasanya ditanya seperti itu. Malu ditanya tentang Indonesia dan gak bisa jawab. Jadi bertanya2 seberapa besar rasa nasionalisme dan memiliki Indonesia , sedangkan ketika ditanya hal seperti itu saja gak bisa jawab. Pantas saja Malaysia mengklaim Batik, lagu Rasa Sayange, Reog Ponorogo, dan entah apa lagi.

..

Jika ditanya dari manakah asal lagu Rasa Sayange? Ada yang bisa jawab? Maluku. Saya yakin ada yang gak tau asal lagu itu. Kalo gak tau, kenapa harus ribut ketika Malaysia mengklaim lagu itu miliknya.

Begitu juga dengan Batik. Dulu seberapa banyak sih orang Indonesia , kamu, saya, memakai baju atau kain Batik? Apakah bangga memakai batik? Saya yakin dulu memakai batik merasa malu karena terkesan ndeso. Lalu seberapa banyak sih orang yang mau belajar membatik? (pertanyaan yang sama ditujukan untuk saya). Padahal ada kursus membatik lho di Museum Batik. Ah...berkunjung ke Museum aja pasti sudah dianggap sebelah mata, kuno. Sekarang saja orang berlomba2 memakai baju batik, itu juga karena modelnya sudah dimodifikasi. Gak melulu kemeja atau kebaya. Berterimakasihlah pada desainer dan trendsetter yang sudah memodifikasi.

Tari Pendet. Tanyakan pada diri sendiri adakah tarian tradisional yang dikuasai walaupun hanya SATU tarian tradisional. Terakhir saya belajar menari itu ketika TK, menari Jaipong. Setelah itu tidak pernah sama sekali. Pheww... malu saya. Seharusnya, paling tidak setiap orang bisa menarikan tarian tradisional suku masing2. Orang Jawa bisa menari tarian Jawa. Orang Padang bisa Tari Piring. Seharusnya...

Hampir tiap tahun ada saja orang Indonesia yang berlibur ke luar negeri. Singapura , Thailand , Hongkong, Jepang, dan lain2. Bahkan hampir semua negara di dunia sudah dikunjungi. Tapi, tanyakan apakah mereka sudah pernah pergi ke pulau Jemur? Pulau Pramuka? Pulau Onrust? Senggigi? Raja Ampat? Ujung Genteng? Pulau Malalayang? Mentawai? Karimun Jawa? Jika belum, jangan salahkan jika Malaysia merasa memiliki pulau2 yang berada dekat perbatasannya. Pemerintah Indonesia selalu saja kebakaran jenggot ketika ada pulau terluar dekat perbatasan diklaim oleh negara lain. Apa iya pernah diperhatikan? Huh...

Jadi, seberapa besar rasa nasionalismemu dan rasa memilikimu jika tidak ada rasa bangga menjadi BANGSA INDONESIA ?

^ketika merasa malu tidak bisa menjawab Sila2 Pancasila

Kamera Lubang Jarum

ini semua karena obsesi yang gak kesampean. yaitu motret pake kamera DSLR. so saya banting stir dulu sementara saya mengais dan mengumpulkan sebakul uang untuk beli DSLR.

membuat foto dengan menggunakan kamera lubang jarum atau disebut juga kamera obscura. apakah kamera lubang jarum itu? kamera lubang jarum adalah leluhur dari kamera moderen sekarang ini. yups...cikal bakal dari kamera. kalo sekarang udah pake format digital. tapi kamera lubang jarum ini menggunakan kertas foto atau plat alumunium foil untuk menangkap gambar. dan gak perlu lensa. seperti yang dipake di kamera DSLR yang punya bermacam2 lensa entah apa aja itu. yah emang kamera lubang jarum dengan segala keterbatasannya bisa menghasilkan foto yang luar biasa. pelopor kembalinya kamera lubang jarum di Indonesia adalah Ray Bachtiar Dradjat. mau tau hasil foto kamera lubang jarum? bisa diliat di sini.

saya mulai hunting info tentang cara pembuatan kamera lubang jarum di google. ada sih infonya. tapi kurang lengkap. dan saya juga gak mudeng bagaimana cara buatnya. karena gak ada foto step2 pembuatannya. saya harus ikutan workshopnya, saya pikir. eh pucuk dicinta si ulam datang. ada workshop nya awal oktober ini. huhuhu...harus ikutan. ^^v

padahal alat dan bahan yang diperlukan untuk buat kamera lubang jarum itu sangat mudah didapat di sekitar kita. ada kaleng rokok atau kardus atau kotak korek api atau kaleng biskuit, alumunium foil, lakban, kertas foto (kalo yang ini harus beli. katanya sih di pasar baru), jarum, gunting. see... gampang kan dapetnya?

makin gak sabar untuk ikutan workshopnya. heheheh...padahal belum daftar. lagi nyari temen nih. biar cepet kuotanya terpenuhi dan cepet juga workshopnya jalan. ^^

ah iya..kalo ada yang mau tau tentang kamera lubang jarum bisa mampir ke website.

http://raybachtiar.com/komunitaslubangjarum/

http://monsterilmiah.blogspot.com/2009/08/kamera-lubang-jarum.html

atau digoogling aja dengan kata kunci "kamera lubang jarum"

06 September, 2009

rasa bernama kegelisahan

#1

Milik siapakah sore ini?
Sebuah sore dengan aroma keringat lesu para pekerja,
lengkingan peluit kereta di ujung sana,
decit rem dan nyaring klakson tanpa jeda.

lelakibudiman-15:32:03/03082009

#2

Sebuah sore yang berirama
namun selalu menyisakan hampa yang sama
Meninggalkan warna muka bernama
: kegelisahan

lelakibudiman-15:36:39/03082009

04 September, 2009

Kuhentikan Hujan

Kuhentikan hujan. Kini matahari
merindukanku, mengangkat kabut pagi perlahan-
ada yang berdenyut
dalam diriku:
menembus tanah basah,
dendam yang dihamilkan hujan
dan cahaya matahari

Tak bisa kutolak matahari
memaksaku menciptakan bunga-bunga


Sapardi Djoko Damono

03 September, 2009

separuh

...


separuh hatiku hilang entah kemana
separuh nafasku terhela entah kemana
separuh jiwaku kosong
separuh hidupku hampa tanpanya

...


^ketika kumerindunya sangat...