30 June, 2010

tidak bad mood tanda pendewasaan diri?

Apakah merasa bad mood atau bete tidak boleh untuk orang dewasa?

Apakah proses pendewasaan diri itu ditandai dengan tidak bad mood?

Jadi orang yang dewasa jiwanya itu TIDAK PERNAH BAD MOOD.

 

Iya kah? I don’t think so. Setiap orang pasti merasakan good mood dan bad mood. Hanya yang membedakan seseorang dewasa adalah pengendalian emosi-nya. Bukan begitu?

29 June, 2010

Biaya Pembuatan KTP dan SKCK

Kemarin benar-benar hari yang menguras tenaga dan pikiran. Padahal hanya mengurus KTP dan SKCK. Tapi menjadi hari yang melelahkan, terutama lelah jiwa saya. Halah….

 

Saya berangkat dari rumah jam 8 kurang 10 menit menuju kelurahan Suralaya untuk membuat surat pengantar ke kecamatan Pulomerak. Dengan asumsi jam 8 kelurahan sudah aktif alias sudah ada pegawai yang datang. Jeng..jeng..jeng… begitu saya nyampe depan kantor kelurahan tepat jam 8. Eh…belum buka? Pintunya saja masih tertutup. Ini kekesalan pertama saya. Saya bertanya pada seseorang yang rumahnya tepat di depan kelurahan jam berapa bukanya. Katanya kantor kelurahan biasanya buka jam 8 atau jam 9. HEEE?!! Wah…bisa out of schedule ini.

 

Setelah menunggu beberapa saat. Sekitar 5-10 menit. Ada petugas kelurahan yang datang. Satu orang. Ya sudah dari pada berlama-lama saya langsung saja masuk. Di dalam saya langsung menyampaikan tujuan saya datang ke kelurahan. Saya kemudian mengisi formulir sebanyak 2 lembar setelah mengumpulkan foto kopi kartu keluarga, foto kopi KTP dan menunjukkan Kartu Keluarga asli. Selesai mengisi formulir. Mulailah kekesalan kedua saya. Harus menunggu kedatangan Pak Lurah, karena ada formulir yang harus ditandatangani oleh beliau…hmm…saya agak berat hati memanggil pak Lurah “ beliau “. Oke saya tunggu. Mungkin datang jam 9. Sebenarnya saya sangat sudah tidak sabar. Saya sudah berjalan mondar-mandir untuk membunuh waktu. Sms-an dengan teman-teman. Tik…tok…tik…tok… jam di tangan sudah menunjukkan jam 10 kurang seperempat. Dan itu pak lurah belum juga datang. Anjrit. Mulai naik darah (lebaaayyyy….). Rasanya saya sudah mau bertanya ke pegawai di situ nomor handphone pak Lurah. Saya telpon kemudian saya tanya ada dimana saya mau minta tanda tangan. Padahal banyak orang yang menunggu tanda tangan dia. Jam 9.30 (sepertinya) sekretaris lurah – bisa dibilang wakil lurah – datang. Akhirnya jam 10 surat pengantar ke kecamatan di tanda tangan oleh Sekretaris Lurah. Ketika saya mengambil surat pengantar ke kecamatan itu, pegawai kelurahan yang tadi menerima dan memproses berkas saya mengatakan “ SEPULUH RIBU, NENG!”. Eh? Jadi, cuma ngetikin dan memintakan tanda tangan upahnya 10.000 rupiah. Cih… PUNGLI.

 

Berbekal surat pengantar dari kelurahan, meluncurlah ke kantor kecamatan Pulomerak dengan kecepatan tinggi dan tergujlak-gujlak (jalan raya rusak parah gila). Sampai di kantor kecamatan, langsung menuju loket KTP/KK. Petugas kecamatan meminta berkas yang saya bawa dari kelurahan. Setelah dicek kelengkapannya saya diminta untuk foto di ruangan sebelah.

Sang petugas : setelah ini foto. Lalu bayarnya di sini.

Saya : KTP jadi nya bisa hari ini kan?

Sang petugas: jadinya tanggal 19.

Saya : (terkenyut) oh gak bisa hari ini?.

Sang petugas : gak bisa.

Saya : Ini bu, sekalian mau minta surat pengantar ke polres untuk buat SKCK.

Sang petugas : (memanggil temannya yang bertugas di loket SKCK)

Sang petugas : foto dulu di ruang itu (sambil menunjuk sebuah ruangan)

Ketika sesi pemotretan (halah) saya bertanya pada petugas foto bisa tau tidak KTP jadi hari itu juga. Dan kata dia tidak bisa. Idih….

 

You know what? Banyak sekali berkas menumpuk di samping komputer. Padahal mereka tidak melakukan apapun selain ngobrol dengan rekan mereka sendiri. Amit-amit. Hampir aja saya bilang kenapa gak dikerjain dari tadi cuma ngobrol doang. Selesai foto, saya kembali ke meja tadi untuk membayar ‘biaya administrasi’. Kata si ibu KTP 20 ribu, yang surat pengantar SKCK 10 ribu. PUNGLI oh PUNGLI….

 

Jadi, biaya pembuatan KTP adalah 20 ribu rupiah. Mungkin ditempat lain bisa berbeda-beda. Biaya pembuatan SKCK, surat pengantar dari kelurahan 10 ribu ditambah surat pengantar dari kecamatan 10 ribu. Berarti total adalah 20 ribu rupiah.

 

Saya kesal. Saya marah. Atas biaya yang saya keluarkan tidak jelas peruntukannya. Sedangkan mereka asik ngobrol. HIH!!! Mereka itu kan abdi negara. Kenapa harus ada pungli? Jangan bilang itu biaya kertas atau tinta. Itu sudah masuk anggaran. Jangan bilang juga sebagai upah jasa mengetik. Itu justru job deskripsi mereka. HAH!!! Marai esmosi wae. Selalu saja kesal jika berhubungan dengan kantor pelayanan publik.

 

Lain halnya ketika saya meminta surat rekomendasi untuk SKCK di kepolisian sektor. Tidak ada PUNGLI. Salut untuk kepolisian. Demikian halnya dengan kepolisian resort cilegon. Untuk minta sidik jari tidak perlu bayar. GRATIS. Kata seorang teman dia untuk sidik jari aja bayar. Ketika SKCK selesai diproses dan melegalisir fotokopinya. Itu juga gratis. Kuncinya jangan tanya ‘berapa?” karena bakal dikenakan biaya. Hahahahah… begitu tips yang saya peroleh dari adik saya. ^^v

 

Bravo POLSEK MERAK!!!

Bravo POLSEK CILEGON!!!

Singkirkan PUNGLI!!!!

 

23 June, 2010

22 Juni 2010: Cerita Kecil Tentang Tarik Tambang dan Kaca Mata

Kekurangberuntungan melanda saya kemarin. Ketika sholat Dhuhur saat istirahat siang, mushola penuh sekali. Mau gak mau dengan sangat terpaksa sekali saya melewati depan orang yang sholat. Dan…prekk…ups…kacamata orang gak sengaja saya injak. Haduuhhhh…. Matilah. Sial banget saya. Udah akhir bulan. Duit tinggal 90 ribu. Eh kok ya ngerusakin kacamata orang. Lensanya lepas dari frame, tapi gak ampe pecah. Saya sudah membayangkan bakal mengganti dan mengeluarkan duit 300 ribuan. Hadeuhhh… mana ada duit segitu. T_T

 

Pulang dari pertandingan tarik tambang. Saya langsung meluncur ke optik. Berapa biaya untuk memperbaiki kerusakan kacamata ini? Sambil saya perlihatkan kacamatanya. Kata tukang optic “ oh ini paling mahal 10 ribu aja.” Haahh…legaaa banget. ^____^ langsung tersenyum lebaaarrr sekaliiii. Hahahahah… Urusan kacamata beres. ^^V

 

Kemarin, Selasa 22 Juni 2010, di tempat saya bekerja dalam rangka menyambit…maksud saya…menyambut Hari Kemerdekaan RI diadakan berbagai macam event. Ada kompetisi futsal, voli, tennis meja, bulu tangkis dan tarik tambang. Berhubung kebisaan saya cuma tarik tambang, jadi saya mendaftarkan diri ikut tarik tambang.

 

Tarik tambang ini antar grup gugus kecil. Setiap departemen kami terdiri dari beberapa gugus kecil. Setiap gugus kecil mempunyai nama sendiri-sendiri. Ada yang berdasarkan area kerja masing-masing ada juga yang sedikit narsis. Hohohoho… Section kami terdapat 3 gugus kecil yaitu Wooden Part 1, Okyu, dan Desain Proses. Gugus kecil dimana saya bergabung bernama OKYU. Setelah minggu lalu mendapatkan jadwal bertanding dengan sistem gugur. Maka datanglah saat penentuan itu. Kemarin hari selasa 22 Juni 2010 kami mendapat urutan pertama untuk bertanding. Lawan kami adalah dari gugus kecil GA, Cendrawasih. Menilik dari perawakan-perawakan peserta tarik tambang. Kami kalah bodi. Hehehhe…. Tapi kami optimis bisa mengalahkan mereka.

 

Saya dan teman-teman sudah mengeluarkan tenaga semaksimal munghkin. Tariiiikkkkkk……Jatuh bangun menarik sekuat tenaga. Tapi apa daya. Kami seperti menarik 20 orang. Padahal peserta hanya 6 orang, 3 cewek 3 cowok. Whuw… kami 2 kali tanding dengan beda sudut. Ternyata kalah juga. Huhuhuhu….

 

Dari 3 gugus kecil dari section kami. Semuanya MENANG. MENANGgung kekalahan. Dan MENANGgung malu. Bwahahahahaha….

 

Tim Futsal kami juga kalah di pertandingan perdana. Haahhh…. Tidak berjaya lagi seperti tahun lalu. T_T

 

itulah kenapa...

 

Itulah kenapa gue sungkan meminta pertolongan orang lain

Memang tidak ada yang bisa diandalkan selain

:

DIRI GUE SENDIRI.

 

 

 

15 June, 2010

Tentang AKU

Dirimu terdiri dari “DUA”.

Satu

Membayangkan ia mengetahui dirinya.

Dan yang satu

Membayangkan bahwa orang lain mengetahui ia.

 

*Kiriman puisi dari seorang teman, Agus.

11 June, 2010

The Time Of My Life

Huft…

There is something wrong.

That should not happened.

Bagaimanalah ini…

 

Bagaimana jika saya memutuskan untuk mengakhiri ini?

Apa yang akan terjadi?

Tidak ada. Saya pikir.

Jadi kenapa harus terasa berat mengakhirinya?

 

03 June, 2010

negnak tengab >.<

Hei...hei…kenapa ini?

Widiihhh…gue kangen ama Dudul satu itu. Wew…>.<

Dah lama juga gak ngobrol ma Dudul.

Kayaknya bakal bertambah lama lagi gak ngobrolnya.

Sibuk…sibuk…sibuk….

 

Wakwakwakwakwkawkakwka……

Miss YOU, Dul. Jiaahhh……

SUAP

Saya kesal dengan mereka yang meminta imbalan untuk mengerjakan pekerjaan yang sudah menjadi keharusan dan merupakan deskripsi pekerjaan mereka. Padahal pekerjaan mereka belum selesai. Uh…

 

“Cokelat dulu dong. Nanti dikerjain cepet dan bagus deh.”

 

Hei, halooo…?! Itu sudah pekerjaan kalian. Masa’ harus dengan imbalan sih? Itu sama saja bekerja tidak ‘bersih’. Sama halnya dengan para pegawai pelayanan publik yang meminta ‘pelicin’ jika mau KTP atau SIM atau STNK atau surat-surat penting cepat selesai. Padahal kita juga tidak suka kan mengeluarkan biaya lebih untuk hal yang tidak seharusnya berbiaya. That is your job, dude!!!! Jadi, tanpa ‘pelicin’ pun harus bisa selesai tepat waktu.

 

Mereka sadar gak sih kalo mereka juga ikut andil dalam budaya tidak ‘bersih’ alias suap-menyuap. Posisikan diri sendiri di sisi yang membutuhkan atau memberi suap supaya semua urusan cepat selesai.

 

Ternyata dalam hal suap-menyuap tidak perlu jumlah atau bentuk yang besar. Gak perlu itu yang namanya uang sekian atau mobil mewah. Meminta cokelat supaya dikerjakan cepat dan hasilnya baik juga termasuk meminta SUAP. No… no… itu tidak baik.

 

Tanya kenapa?

Setiap pekerja pasti mempunyai deskripsi pekerjaannya masing-masing yang harus dilaksanakan dengan tanggung jawab. Banyak atau sedikit pekerjaan yang diterima, jika itu termasuk dari deskripsi pekerjaannya ya tetap harus dikerjakan dan sekecil apapun deskripsi pekerjaannya. Jadi tidak perlu meminta imbalan.

 

Hmm…semoga kita semua menjalankan pekerjaan yang diamanahkan dengan sebaik-baiknya.

 

 

 

^ketika hasil painting leg NG terus-terusan.

01 June, 2010

sebenernya seperti apa sih?!!

……

 

 

Gak tau sebenernya parameter…variable atau apalah itu untuk penilaian seorang karyawan  itu apa sih?

Apa sekedar LIKE DISLIKE atasan saja? Bodoh sekali kalau begitu. Gue gak suka, gue buang.

Atau sekedar jumlah absen? Bagaimana jika kinerja dia lebih bagus dibandingkan dengan yang jumlah absent sedikit tapi kinerja NOL BESAR?!!

Ah…bullsh*t!!!

 

 

 

 

^ketika kehilangan seorang teman, rekan kerja, dan juga adik. Sukses selalu buat kalian berdua.