04 October, 2009

Hanya 750 rupiah!! What?!!

Cita2 saya sejak mengenal pelajaran Sejarah adalah pergi mengunjungi museum. Entah kenapa museum selalu menarik perhatian saya. Menurut saya museum itu cool, keren. ^^ hehehe... Karena itu juga saya mendapatkan gelar kehormatan 'PRASEJARAH'.


Sudah beberapa museum yang saya kunjungi. Antara lain Museum Sejarah Jakarta atau lebih dikenal dengan Museum Fatahillah, Museum Bahari, Museum Seni Rupa dan Keramik, Taman Pintar Yogyakarta (termasuk museum gak ya??), Museum Taman Prasasti, dan yang terakhir Museum Nasional atau terkenal dengan Museum Gajah. Sebenarnya mudah saja pergi ke museum2 itu. Karena letaknya tidak berjauhan satu sama lain. Mudah saja menuju Museum Fatahillah, Museum Seni Rupa dan Keramik, Museum Bahari, dan Museum Wayang. Karena museum2 ini berada di kawasan yang sama yaitu di Jakarta Kota. Kalau dari Bekasi bisa ditempuh dengan menggunakan KRL atau Kereta ekonomi jurusan Bekasi-Kota untuk hari Senin-Sabtu. Turun di stasiun Beos atau Jakarta Kota. Lalu jalan kaki deh. Museumnya seputaran stasiun. Ah..iya.. Ada juga Museum Bank Mandiri dekat stasiun Jakarta Kota. Sedangkan hari Minggu hanya ada sampai stasiun Tanah Abang. Dari stasiun Tanah Abang dilanjutkan dengan komilet 08 Tanah Abang-Kota. Turun di Kota. Kan? Gampang toh. Hehehe... Untuk yang hobi fotografi, di sinilah objek2 menarik bisa ditemui. Top markotop pokoknya. Tiket masuk museum murah kok. Masih lebih murah dari nonton film di bioskop yang sekali tayang 25rb. Ini cuma DUA RIBU rupiah sajah. See? Masa' dengan duit 2rb saja enggan berkunjung ke museum? Dudul.

Next museum adalah Museum Prasasti dan Museum Nasional. Museum Taman Prasasti ini adalah makam Belanda. Jadi di sini berisi makam Belanda jaman dahulu kala. Besar2 nisannya. Dan banyak patung malaikatnya. Sering banget dibuat syuting video klip. Terletak di jl. Tanah Abang I. Kalo naik angkutan umum agak sulit ditempuh. Karena tidak ada angkutan umum yang melewati depan Prasasti. Dari stasiun Tanah Abang dilanjut deng komilet 08 Tanah Abang-Kota turun di depan jalan Tanah Abang I. Trus dilanjutkan dengan mlampah atawa jalan kaki. Yah cuma 100 meter doang. 5 menit jalan kaki. ^^ Tapi kemarin waktu ke sana keadaannya sungguh mengenaskan. Sepi (yah maklum makam gitu...^^). Gersang (apa karena musim kemarau ya?). Melihat itu saya jadi berandai2 dan membayangkan. Andaikan seluruh permukaan tanahnya ditanami rumput jepang atau rumput gajah. Dan dirawat. Pastilah keren abis. Nisan2 besar, patung2 malaikat di antara hijaunya rumput dan rindangnya pohon. Cool... Hehehe... Padahal di sebelah Museum Taman Prasasti ada Kantor Walikota Jakarta Pusat! Pelisss...deh. Gak perhatian banget sih pemkotnya. Oh..iya..htm-nya 2rb rupiah saja kok.

Dari Prasasti, tujuan selanjutnya adalah Museum Nasional alias Museum Gajah. Ada patung gajah di halaman depannya. Munas ini letaknya berseberangan dengan Monas. Hayoo...yang sering ke Monas tau gak ada Munas? Jangan cuma ngeceng n nongkrong doang dong. Tengok2lah sejarah bangsa di museum. Biar gk mau kalo ditanya orang asing tentang Indonesia. Trus bilang 'emm...gak tau.'. Jyaahhh...basi. Kembali ke Munas. Jadi kalo mau ke Munas, asal udah nyampe Monas gampang kok. Munas terdiri dari 2 gedung. Yang satu gedung lama (ada patung gajahnya) dan yang satunya gedung baru. Di gedung lama berisi koleksi arca2, monumen2 batu, prasasti2, patung2 batu, lalu semua hal yang berhubungan dengan kebudayaan Indonesia. Pakaian adat, ritual, dll. Ada yang menarik perhatian saya di sana. Kain tenun tradisional yang terbuat dari serat tumbuhan (duh lupa...dr pohon apa ya?). Hei...kita bisa lho memberdayakan itu. Pasti punya nilai jual yang lumayan. Ternyata sense of art suku2 di Indonesia tinggi juga. Yah yang kalo menurut kita yang sudah tersentuh moderenisasi ini bilang mereka masih agak primitif. Seperti suku di Papua yang bajunya minim bukan porno. Kalung tulang babi mereka nyeni juga lho. Tulang2 dipotong2 lalu dironce dari tulang2 berdiameter kecil, sedang, lalu besar, sedang, lalu kecil lagi. Hehe.. Manik2nya juga bagus. Good.

Koleksi di gedung baru berisi tentang manusia dan interaksi manusia terhadap lingkungannya. Ada koleksi emas di lantai 4. Mana eskalator per lantai mati. Saking sepinya. Naik eskalator yang sangat curam. Ngos2an dan takut jatuh. Tau gt naik lift. Nyala liftnya. Duduls. Untuk koleksi sebanyak dah selengkap itu, pengunjung Munas dikenai biaya yang sangat tidak masuk akal. HANYA 750 rupiah!! Halooo...masih mahalan ke toilet umum seribu perak. Gila tuh. Saya disuruh bayar 5rb rupiah juga gak keberatan kok.Pasti subsidi dari pemerintah besar sekali untuk biaya operasional museum. Hmm...
Bukankah bangsa yang besar adalah yang menghargai sejarah bangsanya? Bukankah sebagai warganegara yang baik seharusnya tahu budaya bangsanya (jadi inget pertanyaan mas wiro 'badik dari daerah mana?' ^^')? Rasa memiliki, bangga dan nasionalisme bangsa Indonesia itu rendah. Yah termasuk saya. Ayo dong ditingkatkan biar gak malu ketika ditanya orang asing tentang Indonesia. ^_^

So rajin2lah berkunjung ke museum. Gak kuno ato gak mengurangi kekerenan kalian jika berkunjung ke museum. Bisa dapet banyak inspirasi lho dari koleksi2 museum. Enjoy it!!

Salah satu museum yang sangat...sangat...ingin saya kunjungi adalah Museum Smithsonian di amrik sono (kyanya...lupa). Digoogling aja kalo mau tau. Kapan ya bisa ke sana? Huff.... Semoga... Amin.

Enjoy museum!
Hidup Museum Indonesia!!
^_^

No comments: