03 June, 2010

SUAP

Saya kesal dengan mereka yang meminta imbalan untuk mengerjakan pekerjaan yang sudah menjadi keharusan dan merupakan deskripsi pekerjaan mereka. Padahal pekerjaan mereka belum selesai. Uh…

 

“Cokelat dulu dong. Nanti dikerjain cepet dan bagus deh.”

 

Hei, halooo…?! Itu sudah pekerjaan kalian. Masa’ harus dengan imbalan sih? Itu sama saja bekerja tidak ‘bersih’. Sama halnya dengan para pegawai pelayanan publik yang meminta ‘pelicin’ jika mau KTP atau SIM atau STNK atau surat-surat penting cepat selesai. Padahal kita juga tidak suka kan mengeluarkan biaya lebih untuk hal yang tidak seharusnya berbiaya. That is your job, dude!!!! Jadi, tanpa ‘pelicin’ pun harus bisa selesai tepat waktu.

 

Mereka sadar gak sih kalo mereka juga ikut andil dalam budaya tidak ‘bersih’ alias suap-menyuap. Posisikan diri sendiri di sisi yang membutuhkan atau memberi suap supaya semua urusan cepat selesai.

 

Ternyata dalam hal suap-menyuap tidak perlu jumlah atau bentuk yang besar. Gak perlu itu yang namanya uang sekian atau mobil mewah. Meminta cokelat supaya dikerjakan cepat dan hasilnya baik juga termasuk meminta SUAP. No… no… itu tidak baik.

 

Tanya kenapa?

Setiap pekerja pasti mempunyai deskripsi pekerjaannya masing-masing yang harus dilaksanakan dengan tanggung jawab. Banyak atau sedikit pekerjaan yang diterima, jika itu termasuk dari deskripsi pekerjaannya ya tetap harus dikerjakan dan sekecil apapun deskripsi pekerjaannya. Jadi tidak perlu meminta imbalan.

 

Hmm…semoga kita semua menjalankan pekerjaan yang diamanahkan dengan sebaik-baiknya.

 

 

 

^ketika hasil painting leg NG terus-terusan.

No comments: