27 September, 2009

Seberapa Besar

Malam 11.00

drrtt...drrtt...

"Hhaalhooo...." jawab saya dengan ngantuk mode on.

"Sebutkan sila2 dari Pancasila?", tembak Mas Wiro

"...(loading)...ha? apa?"

"iya sila2 Pancasila. Sebutin."

"apaan sih? telpon tau2 nyuruh nyebutin Pancasila." omel saya.

"Ya udah...ayo bacain Pembukaan UUD 1945."

"wew...ada2 aja sih mas ini."

"ah...kelamaan. ya udah ganti. Sebutkan Rukun Islam."

"hayah..." makin nyebelin aja pertanyaannya.



…..

"Coba Badik itu senjata tradisional dari mana?"

"Kayaknya pernah denger tuh. Yang pasti sih bukan dari pulau Jawa."

"Iya. Trus dari mana? Ah gimana sih kamu. Kamu orang mana? Indonesia bukan?!", sahut Mas Wiro.

"Ya udah..ganti deh. Mandau itu senjata tradisional mana?", lanjutnya.

"...(tweweeewew)... Kalimantan kali ya.". Gak yakin.



…..

Uuuhhh...menohok sekali rasanya ditanya seperti itu. Malu ditanya tentang Indonesia dan gak bisa jawab. Jadi bertanya2 seberapa besar rasa nasionalisme dan memiliki Indonesia , sedangkan ketika ditanya hal seperti itu saja gak bisa jawab. Pantas saja Malaysia mengklaim Batik, lagu Rasa Sayange, Reog Ponorogo, dan entah apa lagi.

..

Jika ditanya dari manakah asal lagu Rasa Sayange? Ada yang bisa jawab? Maluku. Saya yakin ada yang gak tau asal lagu itu. Kalo gak tau, kenapa harus ribut ketika Malaysia mengklaim lagu itu miliknya.

Begitu juga dengan Batik. Dulu seberapa banyak sih orang Indonesia , kamu, saya, memakai baju atau kain Batik? Apakah bangga memakai batik? Saya yakin dulu memakai batik merasa malu karena terkesan ndeso. Lalu seberapa banyak sih orang yang mau belajar membatik? (pertanyaan yang sama ditujukan untuk saya). Padahal ada kursus membatik lho di Museum Batik. Ah...berkunjung ke Museum aja pasti sudah dianggap sebelah mata, kuno. Sekarang saja orang berlomba2 memakai baju batik, itu juga karena modelnya sudah dimodifikasi. Gak melulu kemeja atau kebaya. Berterimakasihlah pada desainer dan trendsetter yang sudah memodifikasi.

Tari Pendet. Tanyakan pada diri sendiri adakah tarian tradisional yang dikuasai walaupun hanya SATU tarian tradisional. Terakhir saya belajar menari itu ketika TK, menari Jaipong. Setelah itu tidak pernah sama sekali. Pheww... malu saya. Seharusnya, paling tidak setiap orang bisa menarikan tarian tradisional suku masing2. Orang Jawa bisa menari tarian Jawa. Orang Padang bisa Tari Piring. Seharusnya...

Hampir tiap tahun ada saja orang Indonesia yang berlibur ke luar negeri. Singapura , Thailand , Hongkong, Jepang, dan lain2. Bahkan hampir semua negara di dunia sudah dikunjungi. Tapi, tanyakan apakah mereka sudah pernah pergi ke pulau Jemur? Pulau Pramuka? Pulau Onrust? Senggigi? Raja Ampat? Ujung Genteng? Pulau Malalayang? Mentawai? Karimun Jawa? Jika belum, jangan salahkan jika Malaysia merasa memiliki pulau2 yang berada dekat perbatasannya. Pemerintah Indonesia selalu saja kebakaran jenggot ketika ada pulau terluar dekat perbatasan diklaim oleh negara lain. Apa iya pernah diperhatikan? Huh...

Jadi, seberapa besar rasa nasionalismemu dan rasa memilikimu jika tidak ada rasa bangga menjadi BANGSA INDONESIA ?

^ketika merasa malu tidak bisa menjawab Sila2 Pancasila

No comments: