12 June, 2009

I AM [NOT] EXIST

Hari ini ketika mengerjakan tugas yang diamanatkan pada saya di produksi, sungguh membuat saya malu pada diri sendiri. Sebagian besar pekerja sebagai operator produksi di tempat saya mencari sesuap berlian adalah lulusan sekolah menengah atas.

Beberapa dari mereka adalah senior, karena mereka bekerja sejak pabrik berdiri, 1998. Mereka pindahan dari pabrik yang sama di lokasi lain. Jika yang berprestasi baik, mereka ada yang menjadi leader. Tapi ada pula yang biasa saja, jadi tetap saja berstatus operator biasa.

Mata saya tertuju pada seorang operator pria setengah baya. Terlihat dari raut wajahnya beliau ini pejuang kehidupan. I'm wondering...
bagaimana beliau menafkahi keluarganya dengan penghasilan sekian?
Apakah pernah terlintas untuk mencari yang lebih baik?
Apakah beliau pernah mengeluh?
Atas apa yang beliau kerjakan dan dapatkan sekarang ini. Saya malu hati. Begitu banyak rasa tidak puas, rasa kekurangan, kata2 'duh...kok gini sih... Kok gitu sih', keluhan2. Jika beliau bisa bekerja dengan ikhlas, kenapa saya tidak?

Peran kecil jika dikerjakan dengan sepenuh hati pasti memberi arti. Ayo Ta, kerjakan dan jalankan peranmu dengan sungguh-sungguh.


^ketika merasa keberadaan saya tidak dirasakan

No comments: