21 February, 2009

Juara Sejati

Suatu hari, seorang anak mengikuti lomba mobil balap mainan. Suasana sangat meriah siang itu karena ini adalah babak final. Hanya tersisa empat orang, dan mereka memamerkan setiap mobil mainan yang mereka miliki. Semuanya buatan sendiri, sesuai dengan peraturannya. Di antara para peserta, ada seorang anak bernama Mark. Mobilnya tidak  istimewa, tapi dia termasuk di antara empat orang anak yang masuk final. Dibanding dengan semua lawannya, mobil Mark lah yang paling tidak sempurna. Bahkan, beberapa anak menyangsikan kekuatan mobil itu untuk berpacu dengan mobil lainnya. Memang, mobil itu tidak begitu menarik. Dengan kayu sederhana dan lampu kelip di atasnya, tentu tak sebanding dengan hiasan mewah yang dimiliki mobil lainnya. Namun Mark bangga dengan mobilnya, karena itu buatan tangannya sendiri.

Tibalah saat yang dinantikan. Final kejuaraan mobil balap mainan. Setiap anak bersiap di garis start untuk mendorong mobil sekencang-kencangnya. Di setiap jalur lintasan telah bersiap empat mobil dengan empat pembalap kecilnya. Lintasan itu berbentuk lingkaran dengan empat jalurnya. Namun, sesaat kemudian, Mark meminta waktu sebentar kepada panitia lomba sebelum lomba dimulai. Ia tampak komat-kamit seperti sedang membacakan sebuah doa. Matanya terpejam. Semenit kemudian dia berkata,

" Ya! Aku siap!"

"Dor!!" Tanda lomba telah dimulai.

Dengan satu hentakan kuat mereka mendorong mobilnya kuat-kuat. Semua mobil itu melaju dengan cepat. Setiap orang bersorak-sorai, bersemangat menjagokan mobilnya masing-masing. Dan bendera finish pun terlambai, berarti telah ada seorang pemenang. Ternyata, Mark lah pemenangnya. Semua senang, begitu juga Mark. Dia berbisik dalam hati,

" Terimakasih, Tuhan."

Saat pembagian piala tiba, Mark maju ke depan dengan bangga. Sebelum piala diserahkan, Ketua Panitia bertanya,
"Hai Jagoan, ternyata Tuhan mengabulkan doamu untuk memenangkan pertandingan ini."

Mark menjawab,
"Tidak Pak, saya tidak berdoa untuk menang."
"Rasanya tidak adil kalau kita meminta kepada Tuhan untuk mengalahkan
orang lain." lanjutnya.
"Aku memohon kepada Tuhan, agar aku tidak menangis, jika aku kalah"

No comments: