Trip Laskar Pelangi #4
Hari kedua
Minggu, 14 Maret 2010
Trip hari kedua adalah tour de island alias tur dari pulau ke pulau. Setelah sarapan pagi, jam 8 pagi kami mulai bergerak menuju pantai Tanjung Kelayang untuk menuju Pulau Lengkuas dan sekitarnya. Perjalanan dari hotel menuju Tanjung Kelayang ditempuh dalam waktu 1 jam. Kenapa disebut Tanjung Kelayang? Karena ada batu berbentuk kepala burung Kelayang. Jadi dikasih nama Tanjung Kelayang. Sesampainya di
Dan akhirnya sampai juga di Pulau Lengkuas. Subhanallah… cantiiiikkkkk…..indaaaahhh….banget. Wuaow…. Saya rasa pulau Tidung dan pulau Pramuka di Kepulauan Sribu pun kalah dengan pulau Lengkuas. Luas pulau Lengkuas kurang lebih 1 hektar. Pulau Lengkuas bisa dicapai dari Tanjung Kelayang atau Tanjung Binga. Menurut orang lokal lebih dekat dari Tanjung Binga jika menuju Pulau Lengkuas. Di pulau ini terdapat sebuah mercusuar tua yang dibangun Belanda tahun 1882. Seluruh dinding mercusuar ini terbuat dari plat besi. Dan ada 18 tingkat hingga puncak mercusuar. Di setiap lantai mercusuar terdapat 2 buah jendela yang menyuguhkan pemandangan yang berbeda. Naiklah sampai puncak, maka Anda akan dapat melihat pemandangan keseluruhan pulau Lengkuas.
Kami berpuas-puas berfoto-foto di pulau Lengkuas sampai jam 1 siang. Dan di sinilah tragedi pulau Lengkuas terjadi. Setelah puas foto-foto dari atas mercusuar, saya turun dan cari cemilan. Hp yang tadinya untuk foto-foto di atas saya kantongi di kantong celana saya. Berhubung sudah bosan hanya duduk-duduk di tepi pantai dan laut sudah melambai-lambai memanggil. Saya langsung nyebur ke laut. Sudah sempat saya melambai-lambaikan tangan pada mb Rini, mb Lusi, dan mb Titi. Beniiinnggg banget airnya. Huufff… senangnya. Saya benerin celana yang agak kedodoran karena tersapu-sapu ombak. Dan…hei…apa ini?!!! WHAT?!! HAPE GUEEEE!!!! Hiyaaa…langsung ngibrit minggir dengan susah payah karena di tepi pantai banyak batu-batu granit yang licin. Takut kepleset. Buru-buru saya lepas baterai hp. Saya kibas-kibaskan supaya airnya keluar. Hiks… sudah deh tamat pikir saya. Gimana gak tamat, kena air laut.. sambil makan siang, saya nungguin hape dijemur. Emang sih cepet kering. Tapi masih ada yang terjebak di LCD. Hiks… langsung berkarat. Diberi pertolongan pertama pada kecelakaan udah. Tapi untuk pertolongan lebih lanjut gak bisa dilakikan. Ya gimana? Saya ka nada di pulau yang jauh di tengah laut. Baru kembali ke
Dari Pulau Lengkuas kami kembali berlayar (halah…) menuju Pulau Burung. Dinamakan Pulau Burung karena ada batu granit yang berbentuk kepala burung. Di sini kami akhirnya nyebur abis-abisan. Hahay… Panas terik. Jam 2 siang mandi laut. Mana asin banget lagi air lautnya. Ya iyalah asin… kalo gak asin dah gue minum kali. Bening banget. Heheheheh…. Sudah bosan di sini, kami beranjak menuju Batu Berlayar. Batu Berlayar ini sebenarnya gugusan batu granit di tengah laut. Dinamakan Batu berlayar karena batunya pipih besar menjulang, seperti layar. Di sini kami cuma sebentar saja. Gak perlu lama-lama. Lha wong cuma batu. ^^.
Kembali menepi ke pantai Tanjung Kelayang. Istirahat sejenak untuk kemudian melanjutkan menuju pantai Tanjung Tinggi. Untuk menikmati sunset. Di sinilah lokasi kejadian syuting Laskar Pelangi. Memang keren banget ni pantai. Penuh dengan batu-batu granit besar. Sebesar rumah. Mantabh. Mungkin karena banyak orang yang penasaran seperti apa sih pantainya. Karena sudah terkenal melalui film Laskar Pelangi, pantai ini jadi kotor. Yah tipikal pantai yang sudah terjamah manusia-manusia. Apa lagi manusia-manusia yang taunya hanya pergi main dan tanpa mempedulikan kebersihan. Tapi saya memang tidak melihat adanya tempat sampah. Apa pun itu bentuknya.
Sambil menanti sunset, berhubung kami agak kelaparan. Jadi kami pergi makan ke warung makan yang ada di situ. Pilihan jatuh pada RM SEDERHANA.
Mb Lusi: “ibu, di sini jual seafood gak? (baca: sifud)?
Ibu Penjual : “ oh di sini gak ada sifud. Semua warung makan di sini gak jual sifud.”
Kami: (Nah lho… trus juwalan apa dunk?)
Mb Lusi: “ oh gak ada bu? Lalu di sini adanya apa?”
Ibu Penjual: “ Di sini jual yang biasa aja. Udang, Cumi, Ikan…”
Kami: (terpesona…takjub dan bengong. gubraks!!!...)
Mb Lusi: “Oooohhhh…..”
Mb Lusi: “ kalo gitu boleh liat menu-nya gak bu?.”
Ibu Penjual: “ wah di sini gak ada menu. ” (si ibu mengira “menu” ini jenis makanan)
Kami: (mikir gimana cara pesennya kalo gak ada daftar menu)
Ibu Penjual: “ di sini bisa udang goreng tepung, cumi goreng tepung…bla…bla…bla..”
Bwahahahahah… kami udah ngakk abis dengan kejadian itu. Poloooossss…..
Kami pesan minum air teh tawar hangat. Dan yang datang adalah …jreng…jreng… air teh tawar dingin. Wedew… setelah mb Titi konfirmasi ke Ibu Penjual, yang dikatakan si Ibu Penjual adalah “ loh itu
Hari ketiga
Senin, 15 Maret 2010
Kami dijadwalkan kembali ke
Pagi hari adalah acara bebas. Karena mb Rini pengen nyobain kopi
Kami check out dari hotel jam 10. dan langsung menuju bandara. Ternyata cuma setengah jam saja dari Tanjung Pandan sampai ke bandara H.A. Hanandjoedin. Dan tidak disangka-sangka. Bandaranya memang keciiilllll banget. Tempat check in dan boarding jadi satu. Cuma ada 4 counter. Dan yang lucu, petugas check in
Penerbangan berangkat dan pulang tidak ada yang delay. Semua tepat waktu. Bagus. Pertahankan.
Saya harap bisa kemabli lagi ke
No comments:
Post a Comment