Sang Pemimpi
"Kita takkan mendahului nasib!" teriak Arai.
"Kita akan sekolah ke Prancis., menjelajahi Eropa sampai Afrika!"
Pesimis adalah sikap takabur mendahului nasib.
hal.153-154 Sang Pemimpi-Andrea Hirata
Saya menjadi terbangun dari tidur panjang saya. Ketika saya membaca Sang Pemimpi. Saya malu. Karena saya sedikit melupakan dan pesimis atas sebuah mimpi saya yang sepertinya mustahil untuk terwujud. Tapi setelah membaca itu, saya tersadar...bahwa saya sudah berada satu langkah lebih dekat dari mimpi saya tersebut. Lalu kenapa saya harus pesimis mimpi itu jadi nyata? Saya pasti bisa. Jika Ikal dan Arai bisa, kenapa saya tidak? SEMANGAT!!!!
Mimpi...
Saya punya banyak mimpi. Mimpi atau bisa juga dikatakan cita-cita. Cita-cita yang kadang terlalu tinggi. Tapi ada seorang teman ketika saya tanya apa yang dia inginkan atau sesuatu yang belum tercapai. Dia menjawab bahwa tidak ada. Tidak punya mimpi. Aneh... Menurut saya orang aneh untuk seseorang yang tidak punya obsesi atau mimpi atau cita-cita. Kalau seperti itu lebih baik tidak usah hidup. Asal jangan hanya mimpi dan lupa bangun.
Keep dreaming and still believe in ur faith.
Keep dreaming and still believe in ur faith.
No comments:
Post a Comment