Cilo (baca: Siro)
Saya tahu tentang sepeda lipat sejak saya duduk di bangku Sekolah Dasar. Dulu pertama kali lihat sepeda lipat di masjid dekat rumah. Kala itu terpesona banget. Dulu berpikir enak sekali punya sepeda lipat, bisa dibawa kemana-mana. Lipat, bisa masuk ke dalam angkot atau bis. Hahay… Dalam hati suatu saat nanti saya pasti punya sepeda lipat.
Keinginan mempunyai sepeda lipat muncul lagi 2 tahun belakangan ini. Sejak teman kerja saya membeli dan dipakai berangkat kerja walau tidak setiap hari. Sempat cari-cari, lihat-lihat di website toko sepeda online. Eh ada juga tuh yang keren. Tapi kok harganya gak keren ya? Alias mahal. :p Saya sampaikan keinginan saya ke ibu saya, dengan harapan mau menambahi kekurangan uangnya. Tapi kata ibu paling hanya DEMENYAR alias Demen pas Anyar atau Suka kalo masih baru aja. Akhirnya saya pikir ulang. Pikir lagi…pikir lagi… dan sampai gak kepikiran lagi ingin membeli sepeda lipat. ^^
Tiba-tiba minggu lalu saya berada di titik balik. Saya ingin menjadi agen perubahan setelah "terbakar" karena teman saya resign. Oke. Sampai waktunya nanti saya mendapatkan pekerjaan baru, saya akan menikmati hidup yang sudah seharusnya dijalani dengan senang hati dan enjoy. Saya ambil kursus bahasa inggris (lagi) dan saya berencana ambil sepeda MTB dari rumah yang cuma nongkrong di samping rumah tidak digunakan. Kasihan. Saya bilang ke ibu saya sebagai pemilik sah sepeda tersebut, kata Ibu sepedanya mau dibawa ke
Setelah browsing
Hari Sabtu(17/09/2011) saya pergi survei ke toko Sepedagaya di Kalibata dan Toko Sarana di Jatinegara. Lihat aslinya seperti apa sih sepeda yang saya maksud itu. Ternyata tidak begitu oke. Eh…begitu di sepeda
Keesokan harinya, Minggu (18/09/2011) sore saya dan teman saya pergi menjemput Downtube. Ternyata masih mulus. Secara baru satu kali pakai saja. Deal. Saya bayar. Dan akhirnya saya bawa pulang si
Yuk bersepeda!!
Agen Perubahan
By: ティト